Just another free Blogger theme

27 November 2021

 

Gambar hanya sebuah ilustrasi


Setelah apa yang aku alami dalam menjalani profesi baruku ini, tak mengendorkan niatku untuk terus ngebit malam hari. Seperti biasa sepulang aku menyelesaikan tugas ku mengajar, langsung aku ganti atributku dan tak lupa ku online kan akun aplikasi ojolku. 

***

Baca juga : Kisah menjadi driver ojol


Waktu itu sudah jam 9 malam, dan tidak seperti hari hari sebelumnya, biasanya aku sudah mendapatkan 3 - 4 orderan, tapi waktu itu, hanya baru 1 orderan yang ku dapat. "Anyep banget hari ini." gumamku dalam hati. HP yang sedari tadi aku pegang sama sekali tidak ada bunyi notifikasi yang menandakan orderan masuk. 

Mulai dihinggapi rasa bosan, ku nyalakan motorku dan aku coba berkeliling dengan harapan di tengah perjalanan ada orderan yang masuk lalu aku arahkan motorku ke pusat kota Bogor. Tepat di depan terminal baranang siang HP ku berbunyi, ku hentikan motor dan ku lihat ada orderan masuk untukku. "Syukurlah" dengan tersenyum kecil aku berucap, segera ku tancap gas setelah tahu dimana titik penjemputan.

Setibanya aku di titik penjemputan, aku lihat seorang perempuan yang berdiri di depan gerbang kampus menggunakan rok panjang, berbaju merah lengan pendek dan memegang tumpukan buku di dadanya. "Mbak, pesan indriver?" tanyaku. Dia hanya menganggukkan kepala nya tanda mengiyakan ucapanku, lalu ku sodorkan helm sambil berkata "silahkan mbak, dipake helmnya". Lagi lagi dia tidak berkata apa-apa, langsung duduk di jok motor tanpa mengambil helm yang ku sodorkan. "Akh, mungkin dia ga mau pake helm" pikirku. Mukanya yang pucat pasi membuatku mengurungkan niatku untuk banyak bertanya.

Mulailah ku jalankan motor ku, dan disinilah aku mulai merasakan keanehan. Tidak seperti biasanya, daerah yang aku kenal dengan daerah yang ramai ini mendadak menjadi sepi, tidak ada mobil atau motor yang hilir mudik, tidak ada satupun mahasiswa lain yang terlihat dan bahkan warung warung sekitar yang biasanya buka sampai tengah malam pun semuanya tutup. Aneh... tapi tidak aku hiraukan karena yang ada dibenakku pada saat itu adalah tiba dengan segera mungkin dan langsung pulang ke rumah. 

Sepanjang perjalanan aku berusaha mengajak ngobrol perempuan itu untuk mencairkan suasana. "Baru pulang kuliah Mbak? Emang ada ya kuliah ampe malem gini? Ga takut mba, pulang kuliah jam segini?" tanyaku membuka obrolan tapi lagi lagi tidak ada jawaban dari perempuan itu. Aku yang merasa kesal saat itu karena semua pertanyaan ku tak pernah dijawab lalu ku tancapkan gas untuk lebih mempercepat laju motorku. 

Terlihat jalanan yang makin sepi, dan terasa asing bagiku, aku pun kembali bertanya "mbak, ini benar kan jalannya kesini?" Perempuan yang sedari tadi tidak menjawab pertanyaanku, kini dia hanya jawab "iya". Mendengar jawaban dari perempuan itu tak aku hiraukan karena aku ragu, jalan yang aku lalui semakin lama semakin sempit dan bukan aspal hanya jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh motor. Aku benar benar dibuat heran saat itu, berbagai pertanyaan muncul di kepala ku.  "Sejak kapan daerah sukaraja ini banyak sawah?"  

Ku pelankan motorku, dan ku cek lagi GPS yang ada di HP diatas motorku dan sialnya GPS ku eror dan tidak bergerak sama sekali. Dan seolah mengerti kepanikanku, perempuan itu kembali bicara "udah didepan kok mas, tuh rumah saya". Aku yang sedari tadi jalan pelan sambil memperhatikan HP tidak sadar bahwa sekitar 100 meter didepanku sudah ada rumah yang begitu mewah. Rumah 2 lantai yang bercat emas dan dikelilingi pagar  yang tinggi.  "Akhirnya" gumamku dalam hati, lalu aku hentikan motorku didepan gerbang rumah itu. Segera aku terima pembayaran dan melihat perempuan itu bergegas masuk ke dalam rumah itu. 

Aku yang saat itu masih keheranan, tidak lekas buru buru menyalakan motorku. Aku perhatikan rumah itu dan sekitarnya. "Kok ada rumah yang mewah ditengah tengah sawah?" sambil bertanya dalam hati. Masih terus memperhatikan sekitar, kemudian aku pun mencium bunga melati yang begitu mencolok dihidungku dan tiba tiba seluruh badanku merinding, bulu kuduk ku berdiri semua. 

Kemudian pintu rumah itu terbuka dan keluarlah seorang laki laki yang hanya menggunakan celana hitam dan bertelanjang dada kurus sekali badannya. Pas aku lihat laki laki itu, aku kaget "astagfirullah" laki laki itu sama sekali ga ada mukanya. Badannya terlihat berlumuran darah, darah segar yang masih menetes kebawah. Laki laki itu terus berjalan menuju aku yang sedang duduk diatas motorku

Sontak pada saat itu aku langsung menyalakan motor dan anehnya motorku pada saat itu sama sekali tidak bisa dinyalakan. Terus aku nyalakan motor ku tapi tetap tidak bisa. Aku yang sudah berkeringat dingin hanya pasrah sambil mendorong dorong motor dengan mataku yang tertutup, tak peduli ke arah mana aku mendorong motorku yang penting aku segera pergi sejauh mungkin dari rumah itu. "Mau kemana kau, sini mampir ke rumah kami" suara laki laki itu berbicara seolah suaranya begitu dekat denganku.

Aku terus saja mendorong motorku sambil membaca bacaan apa saja yang aku bisa. Entah sudah berapa lama aku mendorong, tiba tiba aku dikagetkan dengan lampu mobil truck yang begitu terang dan suara klakson yang begitu keras. ttiiiiiiiiiiiin...

"Hey a, kenapa?" ucap sopir truck itu setelah memberhentikan mobilnya. Sopir dan kenek nya segera menghampiri ku yang masih ditengah jalan. "Ada apa a, ko ada ditengah jalan? Ayo dorong dulu ke pinggir." Seketika itu aku langsung tersadar bahwa aku ada di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak. aku pun terbelalak, hamparan sawah dan rumah mewah yang tadi aku lihat itu tidak ada. Kemana itu semua?. 

Lalu aku ceritakan kejadian yang aku alami bahwa aku mengantarkan penumpang ke rumah mewah di tengah sawah yang akhirnya aku mengalami kejadian menyeramkan. Sopir dan kenek itu hanya saling bertatapan seolah tak percaya apa yang sudah aku alami. 

Dirasa aku sudah tenang, aku pun pamit untuk segera mengendarai kembali motorku dan bergegas pulang. Sopir truck yang melihat ku masih dalam keadaan pucat kemudian mengatakan "jalan nya pelan pelan aja ya a, kita pantau dari belakang. Kalau ada apa apa lagi kan gampang". Begitu katanya.

Waktu itu jam sudah menunjukkan jam 11.00 malam, aku putuskan untuk pulang. Segera aku hampiri bpk sopir tersebut dan mengucapkan terima kasih atas bantuannya, lalu aku bergegas pulang meninggalkan truck tersebut.

Setiba nya di rumah, aku tak menceritakan apa yang aku alami ini. Biarlah cerita ini menjadi bagian cerita dari pengalamanku menjadi driver ojol.

****

SALAM SATU ASPAL


Categories:


Blog khusus cerita seram yang diangkat dari kisah nyata azzamulilmi01@gmail.com

0 comments:

Post a Comment